Descartes
Rene Descartes, lahir tahun 1595,
memiliki hasrat yang kuat untuk mendapatkan wawasan mengenai hakikat manusia
dan alam raya. Tetapi setelah
mempelajari filsafat, dia semakin yakin bahwa dirinya bodoh. Descartes, sama seperti Socrates dan Plato,
merupakan seorang yang rasionalis.
Mereka yakin bahwa hanya akal satu-satunya jalan menuju pengetahuan.
Namun, Descartes beranggapan bahwa ilmu pengetahuan dari Abad Pertengahan tidak
sepenuhnya dapat dipercaya.
Lalu dia memutuskan untuk mengadakan
perjalanan keliling Eropa dengan maksud mencari kebijaksanaan dunia. Descartes adalah filosof pertama yang
mengusahakan memasukkan gagasan-gagasan baru ke dalam sistem filsafat yang
jernih. Perhatian utamanya adalah pada pengetahuan-pengetahuan tertentu. Ada pertanyaan yang sangat menyibukkannya,
yakni tentang hubungan antara badan dan jiwa.
Sebelum abad ke tuhuh belas, jiwa
umumnya dianggap sebagai semacam ‘napas kehidupan’ yang meliputi seluruh
makhluk hidup. Baru pada abad
ketujuh-belaslah para filosof mengemukakan pembagian radikal antara jiwa dan
badan. Ini karena gerakan seluruh objek termasuk badan, binatang, dan manusia
dijelaskan melalui proses mekanis.
Tetapi jiwa manusia bukanlah bagian dari sistem mekanisme badan.
Dalam karyanya, Descartes mengajukan
pertanyaan tentang metode yang harus digunakan filosof untuk memecahkan suatu
masalah filosofis. Descartes menyatakan bahwa kita tidak dapat menerima apa pun
sebagai sesuatu yang benar kecuali jika kita dapat dengan jelas dan tegas
memahaminya. Setiap pemikiran harus
ditimbang dan diukur. Decsartes percaya
bahwa filsafat mestinya beranjak dari yang sederhana menuju yang rumit. Dengan begitu, ada kemungkinan untuk menyusun
suatu wawasan baru.
Karena Descartes adalah ahli
matematika, dia berusaha membuktikan kebenaran-kebenaran filsafat dengan cara
seperti membuktikan sebuah dalil matematika. Dia merasa hanya akal yang dapat
memberikan kepastian. Descartes hanya
ingin menggunakan materi-materi yang baru dan segar agar yakin bahwa susunan pemikirannya
yang baru dapat bertahan. Dia meragukan
segala sesuatu, dan hanya itulah yang dia yakini. Satu hal yang benar adalah bahwa dia ragu. Ketika dia ragu, pasti dia berpikir. Dan karena dia berpikir, pastilah dia seorang
makhluk yang berpikir. Dia
mengungkapkannya : Cogito, ergo sum. Yang berarti “Aku berpikir, karena itu aku
ada”.
Kemudian Descartes sampai pada
kesimpulan bahwa dalam pikirannya dia mempunyai suatu gagasan yang jelas dan
terang mengenai wujud yang sempurna.
Gagasan mengenai wujud yang sempurna pasti berasal dari wujud sempurna
itu sendiri, yaitu Tuhan. Oleh karena
itu, Tuhan pasti ada, sebagaimana orang yang berpikir itu ada.
Descartes juga merupakan seorang
dualis, yang berarti dia menetapkan pembagian tegas antara realitas pikiran dan
realitas yang meluas. Misalnya, hanya manusia
yang mempunyai pikiran, sedagkan binatang tidak. Oleh karena itu binatang sepenuhnya merupakan
realitas perluasan. Kehidupan dan gerakan binatang dilakukan secara
mekanis. Sedangkan manusia merupakan
makhluk yang mempunyai pikiran dan badan perluasan. Menurut Descartes, badan manusia adalah mesin
yang sempurna. Tetapi manusia juga
memiliki pikiran yang dapat bekerja secara mandiri sepenuhnya dari badan. Descartes tidak menyangkal bahwa ada interaksi
konstan antara pikiran dan badan.
Pikiran dapat selalu dipengaruhi oleh perasaan dan nafsu yang berkaitan
dengan kebutuhan badaniah.
Spinoza
Filosof yang lahir pada tahun 1632
ini merupakan seorang yang terbuang
dari kalangannya karena bid’ah. Dia
mengungkapkan keraguannya bahwa bibel itu diturunkan dari Tuhan. Dia merasa agama Kristen terpaku dalam
dogma-dogma yang kaku dan ritual-ritual lahiriah. Karena gagasannya yang tidak dapat diterima
kalangan gereja dan sinagoge, keluarga Spinoza pun meninggalkannya. Maka ia
harus mencari nafkah sendiri dengan cara memoles lensa.
Salah satu pilar filsafat Spinoza
adalah perspektif keabadian. Dia
berpikir bahwa Tuhan tidak menciptakan dunia agar dapat berdiri di luarnya,
melainkan Tuhan adalah dunia itu. Jadi,
alam adalah Tuhan, dan itu tidak boleh diganggu gugat. Yang Spinoza maksud dengan alam bukan hanya
alam materi, melainkan segala sesuatu yang ada, termasuk hal-hal yang bersifat
ruhaniah.
Menurut Spinoza, manusia mengenal
dua sifat atau perwujudan Tuhan. Dia
menyebut sifat-sifat ini sebagai atribut Tuhan, dan kedua atribut ini identik
dengan ‘pikiran’ dan ‘perluasan’ Descartes.
Mungkin Tuhan memiliki lebih banyak atribut daripada ‘pikiran’ dan
perluasan’, namun hanya dua hal itulah yang diketahui manusia.
Spinoza mengatakan bahwa seluruh
benda material dan segala sesuatu yang terjadi di seputar kita merupakan
ungkapan Tuhan atau alam. Sebab segala
sesuatu itu satu. Hanya ada satu Tuhan,
satu alam, dan satu substansi. Ketika
manusia bergerak atau berpikir, alam ikut serta. Maksudnya, kita bergerak karena alamlah yang
bergerak melalui kita. Manusia tidak
dapat menggerakan anggota tubuhnya jika tidak sesuai dengan alamnya. Spinoza meyakini bahwa Tuhan atau hukum alam
adalah penyebab batiniah dari segala sesuatu yang terjadi.
Namun, Tuhan tidak mengatur dunia
layaknya dalang yang mengatur wayang-wayangnya.
Tuhan mengontrol dunia melalui hukum alam. ini berarti bahwa segala sesuatu di dunia
material ini terjadi karena memang harus terjadi. Semua makhluk yang hidup di
dunia ini mengikuti hukum alam. Alam
telah menuliskan singa sebagai binatang yang memakan daging, tidak mungkin
singa berubah menjadi vegetarian. Begitu
pula manusia, saat lahir manusia hanya seorang yang diatur oleh alam. Tidak dapat memutuskan sesuatu sendiri. Namun
ketika kita sudah beranjak dewasa, perkembangan dan pertumbuhan pribadi kita
terpengaruh oleh kondisi-kondisi yang datang dari luar.
Spinoza mengatakan bahwa untuk
meraih kebahagiaan, kita harus mengakui bahwa segala sesuatu terjadi karena
memang harus terjadi. Kita juga harus memahami
bahwa segala sesuatu itu saling terkait, bahkan segala sesuatu adalah
satu. Spinoza mengatakan ini sebagai
melihat sesuatu dari perspektif keabadian.
Locke
Ibu Sophie semakin penasaran atas
sosok Alberto. Dia meminta Sophie mengenalkannya pada Alberto. Sophie pun
mennunjukkan video rekaman Alberto dari Athena. Hal itu cukup membuat ibunya
kagum. Tanggal 14 Juni, tepat sehari
sebelum hari ulang tahun Sophie dan Hilde, Hermes datang menjemput Sophie untuk
menuju ke rumah Alberto. Disana Alberto mulai bercerita tentang tiga tokoh
empiris atau filosof berpengalaman yang paling penting, yakni Locke, Berkeley,
dan Hume. Empiris adalah mendapat pengetahuan
dari apa yang dikatakan indra.
Tokoh yang pertama, John Locke,
hidup tahun 1632 – 1704. Dari karyanya,
Esai Mengenai Pemahaman Manusia, dia menjelaskan dua masalah. Yang pertama adalah dari mana kita mendapatkan
gagasan-gagasan kita. Locke mengatakan
bahwa semua pikiran dan gagasan kita berasal dari sesuatu yang telah kita
dapatkan melalui indra. Jadi sebelum
kita merasakan sesuatu, pikiran kita kosong.
Tapi setelah kita melihat, mencium, mengecap, merasa, dan mendengar,
kita merasakan sesuatu dan akhirnya timbul gagasan-gagasan indra yang
sederhana.
Gagasan-gagasan dari indra itu
diolah dengan cara berpikir, bernalar, memercayai, dan meragukan. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan
perenungan. Jadi dia membedakan antara
pengindraan dan perenungan. Pikiran
bukanlah penerima yang pasif semata. Ia
menggolongkan dan memproses semua perasaan yang mengalir masuk.
Masalah kedua yang dibahas oleh
Locke dalam esai-nya adalah apakah kita dapat memercayai apa yang dikatakan
oleh indra-indra kita. Locke membedakan
antara apa yang dinamakannya kualitas ‘primer’ dan kualitas ‘sekunder’. Kualitas primer adalah luas, berat, gerakan
dan jumlah, dan seterusnya. Dalam
masalah kualitas ini, indra-indra kita menirunya secara objektif. Kualitas sekunder adalah warna, bau, rasa,
dan suara. Pengindraan semacam ini
menirukan pengaruh dari realitas lahiriah terhadap indra.
Setiap orang sepakat tentang
kualitas-kualitas primer. Namun kualitas
sekunder beragam dari satu orang ke orang lainnya, bergantung pada pengindraan
individu. Dan tidak ada yang benar atau
salah dalam hal ini.
Locke adalah seorang filsof yang
tertarik pada peran pria dan wanita.
Locke adalah pelopr banyak gagasan liberal yang pada periode Pencerahan
Perancis di abad kedelapan belas. Dialah yang pertama kali mendukung prinsip pembagian
kekuasaan. Ada legislatif, yudikatif,
dan eksekutif. Locke menyatakan untuk
menjamin berdirinya negara hukum, para wakil rakyat harus menciptakan
undang-undang dan raja atau pemerintah harus menerapkannya.
Hume
Filosof kedua yang merupakan tokoh
empiris adalah David Hume, hidup pada 1711 – 1776. Dia mengambil dunia sehari-hari sebagai titik
awal filsafatmya. Pada masa Hume,
tersebar luas kepercayaan pada malaikat, yaitu sosok manusia dengan sayap. Namun menurut Hume, malaikat adalah sebuah
gagasan keliru yang harus ditolak. Hume
berpendapat kita harus merapikan seluruh pikiran dan gagasan kita. Diibaratkan apabila sebuah buku tidak
mengandung penalaran abstrak mengenai kuantitas atau angka dan penalaran
eksperimental tentang kenyataan dann keberadaan, maka buang saja buku tersebut
ke nyala api karena buku tersebut tidak berisi apapun kecuali cara berpikir
yang menyesatkan dan ilusi.
Hume memulai filsafatnya dengan
menetapkan bahwa manusia mempunya dua jenis persepsi, yaitu kesan dan
gagasan. Kesan berarti pengindraan, dan
gagasan berarti ingatan akan kesan-kesan. Kesan merupakan penyebab langsung
dari gagasan yang tersimpan dalam pikiran.
Menurut Hume, pertama-tama kita harus menemukan gagasan-gagasan tunggal
mana yang membentuk suatu gagasan kompleks.
Hal ini memungkinkan kita untuk merapikan pikiran-pikiran dan pendapat
kita.
Hume menentang semua pemikiran dan
gagasan yang ttidak dapat dilacak kaitannya dengan persepsi indra. Gagasan-gagasan Hume sangat mirip dengan
gagasan Buddha, yaitu ‘kehancuran melekat pada seluruh benda. Usahakan keselamatanmu sendiri dengan penuh
ketekunan’. Hume menolak setiap usaha
untuk membuktikan keabadian jiwa atau keberadaan Tuhan. Hume adalah seorang agnostik.
Seorang agnostik adalah orang yang
berpendapat bahwa keberadaan Tuhan atau dewa tidak dapat dibuktikan kebenaran
atau ketidakbenarannya. Dia hanya
menerima apa yang ditangkapnya melalui indra-indranya. Dalam filsafat Hume, kaitan terakhir antara
iman dan pengetahuan telah dipatahkan.
Hume selalu memusatkan perhatian
pada hukum sebab-akibat. Dia menekankan
bahwa harapan agar satu hal mengikuti hal yang lain tidak melekat pada hal-hal
itu sendiri, melainkan pada pikiran kita.
Jika kita berbicara tentang hukum sebab-akibat, sesungguhnya kita sedang
membicarakan apa yang kita harapkan, bukan yang masuk akal. Hukum alam sebab-akibat itu bukan masalah
masuk akal atau tidak. Hukum alam ya
hukum alam. Kita tidak dilahirkan dengan
seperangkat harapan tentang seperti apa dunia itu atau bagaimana tingkah laku
benda-benda di dunia. Dunia itu ada
sebagaimana adanya, dan itulah yang kita ketahui.
Hume adalah seorang filsuf yang
tidak menyangkal sesuatu yang belum dilihatnya.
Karena selalu ada kemungkinan untuk mendapatkan hal-hal baru. Kitaa tidak boleh terburu-buru menarik
kesimpulan. Hume juga memberontak
melawan pemikiran rasionalis dalam bidang etika. Kaum rasionalis selalu beranggapan bahwa
kemampuan membedakan antara benar dan salah itu sudah melekat pada akal
manusia. Menurut Hume, bukan akal yang
menentukan apa yang kita katakan dan kita lakukan. Yang menentukan itu adalah perasaan.
Kita tidak dapat menggunakan akal
sebagai ukuran bagi cara kita seharusnya bertindak. Bertindak secara bertanggung jawab bukan
berarti menguatkan akal kita, melainkan memperdalam perasaan kita demi
kesejahteraan orang lain.
Berkeley
George Berkeley, lahir pada tahun
1685 dan wafat pada 1753. Dia merasa
bahwa filsafat dan ilmu pengetahuan
mutakhir merupakan ancaman bagi cara hidup Kristen, bahwa materialisme yang menyusup
ke segala bidang, tanpa kecuali, mendatangkan ancaman bagi iman Kristen pada
Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara seluruh alam. Tapi, Berkeley juga merupakan tokoh empiris
yang paling konsisten. Dia menyatakan
bahwa benda-benda duniawi itu memang seperti yang kita lihat, tapi mereka itu
bukan ‘benda-benda’.
Berkeley berkata bahwa yang ada
hanyalah yang dapat kita lihat. Tapi
kita tidak dapat melihat ‘material’ atau ‘materi’. Kita tidak melihat benda-benda sebagai objek
nyata. Dia juga beranggapan bahwa semua
gagasan kita mempunyai penyebab di luar kesadaran kita, tetapi penyebab ini
tidak bersifat material, malainkan spiritual. Menurut Berkeley, segala sesuatu
disebabkan oleh ruh itu yang merupakan penyebab segala sesuatu di dalam segala
sesuatu dan yang membentuk segala sesuatu.
Ruh yang dia maksudkan adalah Tuhan.
Segala sesuatu yang kita lihat dan rasakan adalah akibat kekuasaan
Tuhan. Sebab Tuhan hadir dekat sekali di
dalam kesadaran kita, yang menyebabkan melimpahnya gagasan-gagasan dan
persepsi-persepsi yang terus menerus kita ikuti.
Berkeley bukan hanya mempertanyakan
realitas material, tetapi juga mempertanyakan apakah ‘waktu’ dan ‘ruang’ itu
mempunyai keberadaan mutlak atau mandiri. Persepsi kita sendiri mengenai waktu dan ruang
dapat juga berupa khayalan pikiran semata-mata.
Setelah membahas Berkeley, Alberto
dan Sophie kemudian mulai masuk kedalam pemahasan tentang misteri Hilde dan
ayahnya. Sophie merasa semakin bingung
atas hal yang menimpanya selama ini. Dia
memutuskan untuk pulang dari rumah Alberto sebelum badai. Dia berlari dan kemudian menemukan ibunya
yang sedang berlari ke arahnya. Sophie
terlihat sangat kebingungan. Dia merasa semua ini adalah mimpi buruk baginya.
Bjerkely
Hilde terbangun saat hari ulang
tahunnya yang ke-15. Jumat, 15 Juni
1990. Dia melompat keluar dan menembus
pagar belukar yang lebat,untuk mengenang pengalamannya disana. Setelah cukup lama dia berada di luar, Hilde
kembali masuk dan menatap wajahnya di cermin kuningan yang tergantung di
dinding. Cermin itu adalah pemberian
ayahnya, Albert Knag. Menurut ayahnya,
cermin itu adalah cermin sihir yang dibeli nenek buyut dari seorang wanita
Gipsi. Jika bercermin pada cermin itu,
kita dapat melihat bayangan kita mengedipkan mata.
Hilde kemudian melihat sebuah
hadiah. Dia pikir itu adalah hadiah dari
ayahnya yang selama ini dirahasiakan.
Awalnya Hilde sempat ragu untuk membuka, tetapi rasa penasaran memaksanya
membuka hadiah itu. Ada kartu ucapan
selamat ulang tahun dari ayahnya. Hadiah
itu ternyata berisi sebuah buku yang ditulis sendiri oleh ayahnya. Buku itu berjudul “Dunia Sophie”.
Buku itu berisi kisah tentang Sophie
yang mulai belajar filsafat dari seorang guru misterius yang bernama Alberto
Knox. Dalam buku itu juga tertulis bahwa
Sophie mendapatkan kartu pos yang ditujukan kepada Hilde Moller Knag. Hilde merasa kasihan pada Sophie yang harus
kebingungan dengan semua ini. Hilde
sangat menikmati membaca buku itu.
Ayahnya benar-benar telah mengejutkannya. Sampai-sampai Hilde lupa untuk pergi ke
gereja.
Hilde merasa sangat ingin bertemu
dengan Sophie. Dia ingin menceritakan
kebenaran dari apa yang mereka alami selama ini. Ketika Hilde membaca bahwa Sophie menemukan
sebuah salib, Hilde teringat akan salibnya.
Dia kemudian mencari salibnya, tetapi tidak ada. Hilde semakin penasaran akan sosok Sophie.
Zaman Pencerahan
Hilde semakin bingung akan apa yang
dilakukan ayahnya pada Sophie. Dia mampu menyelipkan kartu pos di buku Sophie,
di kulit pisang, bahkan dapat membuat Hermes berbicara. Hal tersebut membuat Hilde memikirkan Sophie
dan Alberto sepanjang waktu, bahkan saat makan malam.
Kemudian Hilde melanjutkan membaca
cerita tentang Sophie setelah makan malam.
Dalam uku itu tertulis bahwa saat hari ulang tahunnya, Sophie mendapat
telepon dari Alberto. Alberto
menyebutkan pelajaran-pelajaran yang harus Sophie selesaikan dalam satu minggu
ini. Dimulai dari pelajaran tentang
fakta-fakta penting mengenai Pencerahan Perancis, garis besar filsafat Kant
sehingga kita sampai pada Romantisme, perselisihan sengit antara filsafat
Kierkegaard dan filsafat Hegel, dan sedikit tentang Marx, Darein, dan
Freud. Serta mengenai Sarte dan
Eksistensialisme. Alberto akan memulai
pelajarannya setelah Sophie pulang sekolah.
Mereka bejanji untuk bertemu di gubuk sang mayor.
Pulang sekolah, Sophie melihat kotak
surat. Dia mendapatkan dua kartu ucapan
dari Lebanon. Satunya bertuliskan Hilde
Moller Knag, satunya lagi adalah untuk Sophie sendiri. Kartu milik Sophie bertuliskan ucapan selamat
ulang tahun dari Mayor Albert Knag.
Sedangkan isi kartu milik Hilde adalah ucapan selamat ulang tahun ayah
Hilde kepada Hilde. Ayahnya juga
mengatakan pada Hilde bahwa sebentar lagi Alberto akan menceritakan tujuh hal,
yaitu tentangan terhadap kekuasaan, rasionalisme, gerakan penceraham, optimisme
kebudayaan, kembali ke alam, agama alamiah, dan hak asasi manusia.
Sophie yakin sang mayor masih
mengawasi mereka berdua. Setelah
menyimpan rapornya, Sophie bergegas menuju ke guuk sang mayor untuk bertemu
Alberto. Setelah Sophie tiba, Alberto
langsung meneruskan pelajarannya.
Setelah Hume, filosof besar
selanjutnya bernama Immanuel Kant dari Jerman.
Tapi Perancis memiliki banyak ahli pikir penting pada abad kedelapan
belas. Jadi, pusat gaya besar filsafat
di Eropa abad kedelapan belas adalah di Inggris pada paruh pertama, di Perancis
pada pertengahan, dan di Jerman menjelang akhir abad tersebut. Dengan kata lain mengalami pergeseran dari
barat ke timur.
Alberto memusatkan perhatian pada
tujuh hal, Sophie sudah tau itu. Yang
pertama adalah tentangan terhadap kekuasaan.
Banyak filosof Perancis yang terilhami oleh filsafat Inggris, terutama
oleh filsafat poolitik Locke. Mereka
menjadi menentang kekuasaan lama. Dalam
hal ini, tradisi Descartes banyak berpengaruh, sebab dialah yang membangun
semuanya dari dasar.
Kata kunci selanjutnya adalah
rasionalisme. Montesquieu, Voltaire, dan
Rousseau, para filosof Perancis pergi ke Inggris dan mempelajari filsafat
Locke. Namun, Locke tidak konsisten dengan
empirismenya. Dia percaya bahwa iman
kepada Tuhan dan norma-norma moral tertentu melekat pada akal manusia. Gagasan ini juga merupakan inti dari
pencerahan Prancis.
Kebanyakan filosof Pencerahan
mempunyai keyakinan yang tak tergoyahkan pada akal manusia. Inilah sebabnya Pencerahan Prancis sering
dinamakan Zaman Kejayaan Akal. Para
filosof Pencerahan menganggap bahwa mereka berkewajiban membangun landasan bagi
ajaran moral, agama, dan etika sesuai dengan akal manusia yang abadi. Ini yang mendorong timbulnya gerajan
pencerahan.
Gerakan ini bertujuan untuk
mencerahkan massa, atau menjadi masyarakat yang lebih baik. Ilmu pendidikan dilahirkan pada Zaman
Pencerahan. Karena mereka beranggapan bahwa kemiskinan dan penindasan adalah
akibat dari keodohan. Hal selanjutnya adalah optimisme kebudayaan. Para filosof Pencerahan beranggapan bahwa
begitu akal dan pengetahuan tersebar luas, umat manusia akan membuat kemajuan
besar. Hal itu memunculkan pemikiran
bahwa seluruh perkembangan itu tidak lagi mendatangkan kebaikan.
Bagi sebagian orang, bencana itu
adalah kembali ke alam. Tapi para
filosof Pencerahan menganggap alam nyaris sama dengan akal. Rousseau menawarkan pemecahan bagi bencana
itu. Kita harus kembali ke alam sebab
alam itu baik, dan manusia juga secara alamiah, baik. Peradaban itulah yang menghancurkannya. Mereka juga berpendapat bahwa gama harus dibuat
alamiah. Maksudnya, agama juga harus
dibuat selaras dengan akal alamiah. Pada
waktu itu, banyak penganut gigih materialisme yang tidak percaya pada Tuhan,
dan yang menyatakan diri ateis. Tetapi
para filosof Pencerahan beranggapan sangatlah tidak rasional jika membayangkan
dunia tanpa adanya Tuhan. Menurut merka,
agama perlu dilepaskan dari seluruh dogma atau doktrin yang tidak rasional yang
telah dilekatkan pada ajaran-ajaran sederhana dari Yesus sepanjang sejarah
gereja.
Oleh karena itu banyak orang
berpegang pada apa yang disebut Deisme. Deisme adalah kepercayaan bahwa Tuhan
menciptakan dunia berabad-abad yang lalu, tapi tidak pernah menampakkan dirinya
ke dunia sejak itu. Jadi, Tuhan hanya
menampakkan dirinya pada manusia melalui alam dan hukum alam.
Hal terakhir yang dibahas Alberto
adalah hak asasi manusia. Awalnya, para
filosof Pencerahan sangat aktif berperan demi apa yang disebut hak-hak alamiah
warga negara. Sampai akhirnya diadakan
Deklarasi Hak Asasi Manusa dan Warga Negara yang diterima oleh Majelis Nasional
Prancis tahun 1789. Tetapi masih banyak yang harus berjuang untuk
mendapatkan hak asasinya. Salah satunya
adalah hak para wanita. Saat Revolusi
Prancis itulah muncul istilah feminisme.
Filosof Prncerahan Condorcet berpendapat bahwa kaum wanita memiliki hak
alamiah yang sama dengan kaum pria.
Kelompok-kelompok wanita dibentuk di Paris. Salah seorang yang berjuang paling gigih demi
membela hak asasi wanita selama Revolusi Prancis adalah Olympe de Gouges. Dia meneritkan sebuah deklarasi hak asasi
wanita yang menuntut seluruh hak yang sama bagi wanita sebagaimana yang
diberikan kepada kaum pria. Namun karena
kegigihannya itu dia mati dipenggal. Pada
abad kesembilan belas barulah feminisme benar-benar bergerak di seluruh Eropa.
Kant
Immanuel Kant, lahir di Konigsberg
tahun 1724. Kant adalah filosof pertama yang mengajar filsafat di
universitas. Ada dua jenis filosof. Yang pertama adalah orang yang mencari jawaban
sendiri bagi pertanyaan-pertanyaan filosofis, satu lagi adalah orang yang
menjadi ahli dalam sejarah filsafat tapi tidak menyusun filosofinya
sendiri. Dan Kant adalah
dua-duanya. Dia memiliki landasan kuat
dalam tradisi filsafat masa lalu.
Kant mengungkapkan bahwa pandangan
rasional dan empiris sama-sama benar separuh dan salah separuh. Dia beranggapan bahwa baik indra maupun akal
sama-sama memainkan peranan dalam konsepsi kita mengenai dunia. Kant setuju dengan Hume dan kaum empirisis
bahwa seliuruh pengetahuan kita berasal dari indra. Namun, menurutnya, akal juga memiliki
faktor-faktor pasti yang menentukan bagaimana kita memandang dunia di sekitar
kita.
Kant berpendapat bahwa waktu dan
ruang termasuk pada kondisi manusia.
Waktu dan ruang pertama-tama dan terutama adalah cara pandang dan bukan
atribut dunia fisik. Bukan hanya pikiran
yang menyesuaikan diri dengan segala sesuatu, melainkan segala sesuatu itu
sendiri yang menyesuaikan diri dengan pikiran.
Jadi, kaum rasionalis hampir melupakan makna penting pengalaman,
sedangkan kaum empiris telah menutup mata mereka terhadap pengaruh pikiran.
Menurut Kant, ada dua unsur yang
memberikan sumbangan pada pengetahuan manusia tentang dunia. Yang satu adalah kondisi-kondisi lahiriah
yang tidak dapat kita ketahui sebelum kita menangkapnya melalui indra. Itu adalah materi pengetahuan. Dan yang satunya lagi adalah kondisi-kondisi
batiniah dalam diri manusia sendiri, seperti persepsi. Itu disebut bentuk pengetahuan.
Kant menekankan bahwa bukan akal
yang membawanya sampai ke titik ini, melainkan iman. Dia sendiri menyebut iman kepada jiwa abadi,
kepada keberadaan Tuhan, dan kepada kehendak bebas manusia sebagai dalil-dalil
praktis. Maksudnya, mendalilkan sesuatu
berarti menerima sesuatu yang tidak dapat dibuktikan. Dengan dalil praktis yang dimaksud oleh Kant,
adalah sesuatu yang harus diterima demi praksis atau praktik, itu berarti, bagi
moralitas manusia. Menerima keberadaan
Tuhan adalah suatu tuntunan moral.
Kant selalu merasa bahwa perbedaan
antara benar dan salah adalah masuk akal, bukan perasaan. Dalam hal ini dia setuju dengan kaum
rasionalis yang mengatakan kemampuan untuk membedakan antara benar dan salah
itu melekat pada manusia. Setiap orang
tahu apa yang benar atau yang salah karena itu terlahir dalam pikiran. Setiap orang memiliki kemampuan untuk
itu. Kemampuan itu sama-sama merupakan
bawaan lahir sebagaimana sifat-sifat akal yang lain. Hanya karena kita ini makhluk yang cerdas,
misalnya, karena memahami segala sesuatu itu mempunyai hubungan kausal, kita
semua mempunyai akses pada hukum moral universal yang sama.
Hukum moral memiliki keabsahan
mutlak yang sama dengan hukum fisik.
Hukum moral tidak mengajarkan kita harus melakukan ini atau itu jika
kita mendapati diri kita dalam situasi ini atau itu. Ia mengajarkan bagaimana kita harus
berperilaku di setiap situasi. Hukum
moral itu pasti. Itu merupakan perintah
yang memiliki kekuatan dan kewenangan mutlak.
Jadi, kita tidak boleh menyalahgunakan orang lain demi keuntungan kita
sendiri, sebab setiap orang memiliki tujuannya sendiri. Ketika Kant menggambarkan hukum moral,
sesungguhnya dia sedang menggambarkan hati nurani manusia. Tidak dapat dibuktikan, tetapi dapat
diketahui.
Kant berhasil menunjukkan jalan ke
luar dari kebuntuan yang dihadapi filsafat dalam pertarungan antara rasionalisme
dan empirisisme. Kant meninggal tahun
1804. Bersamaan dengan perginya Kant,
berakhir pula suatu era dalam sejarah filsafat.
Dan saat itu, masa budaya yang dinamakan Romantisisme mulai
bangkit. Salah satu perkataan Kant yang
paling banyak dikutip adalah: ‘Dua hal memenuhi pikiranku dengan keheranan dan
ketakjuban yang semakin besar, semakin sering dan semakin kuat aku
merenungkannya: langit berbintang di atasku dan hukum moral di dalam diriku.’
Di sela-sela pelajaran tentang Kant,
Sophie dan Alberto melihat beberapa hal aneh.
Yang pertama, Sophie melihat seekor naga lautyang muncul di danau. Lalu datang seorang gadis bertopi merah yang
mencari rumah neneknya, dan memberikan Sophie sepucuk surat. Dari ayah Hilde. Dan setelah pelajaran selesai, saat Sophie
berjalan di hutan, dia bertemu seekor beruang bicara yang bernama Winnie the
Pooh. Beruang itu pun memberikan surat
kepada Sophie.
Surat itu berisi tentang pelajaran
tambahan menganai Kant yang tidak disampaikan Alberto. Kant mengungkapkan bahwa setiap negara
hendaknya bersatu dalam sebuah liga bangsa-bangsa yang akan menjamin kehidupan
bersama yang damai di antara berbagai bangsa.
Dan akhirnya, pada tahun 1795, liga bangsa-bangsa didirikan, setelah Perang
Dunia Pertama. Setelah Perang Dunia
Kedua, liga itu diganti oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jadi, bisa dikatakan bahwa Kant adalah bapak
dari gagasan PBB. Menurut Kant,
didirikannya liga bangsa-bangsa merupakan tujuan jangka panjang. Nyaris dapat dikatakan bahwa itu merupakan
tujuan tertinggi filsafat.
Romantisisme
Ibu Sophie mengadakan pesta kecil di
rumahnya untuk merayakan ulang tahun Sophie.
Dia hanya mengundang Joanna dan kedua orangtuanya. Sophie pun mulai menulis undangan untuk pestanya
hari sabtu pada malam pertengahan musim panas.
Sophie menyebutnya pesta taman filsafat.
Keesokan paginya, Sophie mendapat telepon dari Alberto Knox. Mereka berjanji akan bertemu untuk
melanjutkan pelajaran filsafat. Kali ini
tentang Romantisisme.
Romantisisme dimulai menjelang akhir
abad kedelapan belas dan berlangsung hingga pertengahan abad kesembilan
belas. Romantisisme adalah pendekatan
umum terakhir Eropa terhadap kehidupan.
Itu dimulai di Jerman, dan timbul sebagai reaksi terhadap tekanan
Pencerahan yang sangat kuat pada akal.
Mereka menggantinya dengan perasaan, imajinasi, pengalaman, dan
kerinduan.
Kaum romantik terlalu memuja ego
sehingga timbul sikap mengagung-agungkan genius kesenian. Salah satu genius kesenian itu adalah
Beethoven. Musiknya mengungkapkan perasaan
dan kerinduannya sendiri. Beethoven
adalah seorang seniman bebas yang menyusun karyanya bukan untuk memuliakan
Tuhan.
Ada banyak persamaan antara
Renaisans dan Romantisisme. Yang khas
adaalah makna penting seni bagi kesadaran manusia. Kant menyelidiki apa yang terjadi jika kita
diliputi keindahan. Misalnya dalam suatu
karya seni. Dengan mendekatkan diri pada
estetika kesenian, maka kita semakin dekat kepada suatu pengalaman ‘das Ding an sich’. Kaum Romantik berpendapat bahwa para
seniman dapat menyediakan sesuatu yang tidak dapat diungkapkan oleh para
filosof. Menurut Kant, seniman bermain
secara bebas dengan indra kesadarannya.
Penyair Jerman, Schiller, menulis bahwa
aktivitas seniman itu seperti bermain-main, dan manusia hanya bisa bebas saat
ia bermain, sebab saat itulah dia menciptakan aturan-aturannya sendiri. Kaum Romantik percaya bahwa hanya seni yang
dapat membawa kita semakin dekat pada ‘yang tak terungkapkan’. Bahkan ada sebagian orang yang melangkah
terlalu jauh karena membandingkan seniman dengan Tuhan. Mereka mengatakan bahwa seniman mempunyai
suatu ‘imajinasi menciptakan alam raya’.
Novalis, seorang genius muda mengatakan bahwa ‘dunia menjadi impian dan
impian menjadi kenyataan’.
Ciri khas dari kaum romantik adalah
kerinduan akan sesuatu yang jauh dan tak terjangkau. Mereka merindukan masa-masa yang telah lama
lewat, seperti Abad Pertengahan. Mereka
juga merindukan kebudayaan-kebudayaan jauh seperti dunia Timur dengan
mistisismenya. Tokoh-tokoh Romantik yang
khas adalah para pemuda, biasanya mahasiswa universitas. Generasi pertama kaum Romantik adalah anak
muda tahun 1800. Gerakan Romantik bisa
dibilang sebagai pemberontakan pelajar pertama di Eropa.
Pada tahun 1774, Goethe menulis
novel bertema cinta yang tak terbalas. Dia akhir novelnya, sang tokoh menembak
dirinya sendiri karena tidak bisa mendapatkan wanita yang dia cintai. Novel itu menyebabkan meningkatnya angka
bunuh diri pada saat itu. Jadi, romantis
bukan tidak berbahaya. Di situ terlibat
emosi yang sangat kuat. Kaum Romantik
memiliki ciri kerinduan akan alam dan misteri alam. Mereka mempopulerkan kembali slogan ‘kembali
ke alam’ yang diperkenalkan oleh Rousseau.
Mereka memandang alam sebagai suatu keseluruhan
Filosof romantik yang terkemuka
adalah Schelling, lahir pada 1774 dan meninggal 1845. Dia ingin menyatukan pikiran dan materi. Seluruh alam, baik jiwa manusia maupun
realitas fisik merupakan ungkapan dari satu yang Mutlak, atau ruh dunia. Schelling mengatakan bahwa alam adalah ruh
yang dapat dilihat, ruh adalah alam yang tidak dapat dilihat, sebab seseorang
merasakan suatu ‘ruh pembangun’ di mana-mana di alam ini. Dia juga mengatakan bahwa materi adalah
kecerdasan.
Bagi banyak orang Romantik,
filsafat, telaah alam, dan puisi membentuk suatu perpaduan. Henrik Steffens,
menunjukkan ciri Gerakan Romantik dengan mengatakan, “Karena telah kelelahan
dalam perjuangan abadi untuk menemukan jalan menembus materi kasar, kami
memilih jalan lain dan berusaha untuk merengkuh yang tak terbatas. Kami masuk ke dalam diri sendiri dan
menciptakan suatu dunia baru”.
Romantisisme terbagi menjadi dua,
ada Romantisisme Universal, yang mengacu pada kaum Romantik yang asyik
menggeluti alam, jiwa dunia, dan genius kesenian. Ada juga Romantisisme Nasional, yang tertarik
pada sejarah rakyat, bahasa rakyat, dan kebudayaan rakyat pada umumnya. Dan rakyat dipandang sebagai suatu organisme
yang menunjukkan potensi bawaan mereka, persis seperti alam dan sejarah. Tidak ada pembagian garis yang jelas antara
Romantisisme Nasional dan Romantisisme Universal. Ruh dunia sama-sama ada pada diri rakyat dan
kebudayaan rakyat sebagaimana pada alam dan seni.
Setelah membicarakan tentang
Romantisisme, Sophie dan Alberto mulai membicarakn kembali sosok ayah Hilde
yang tiba-tiba saja ruh nya muncul dari lampu.
Sophie sangat terkejut dan keheranan.
Mereka mengatakan bahwa ayah Hilde sedang menulis cerita tentang Sophie
dan Alberto agar dapat dinikmati semua orang.
Sungguh membingungkan.
Hegel
Hilde merasa semakin pusing membaca
hadiah dari ayahnya. Dia merasa kasihan
pada Sophie dan Alberto yang masuk kedalam skenario buatan ayahnya. Tetapi, Hilde tetap meneruskan membaca cerita
itu. Kali ini tentang Hegel.
Georg Wilhelm Friedrich Hegel,
adalah anak sah Romantisisme. Dia
berkembang bersama semangat Jerman ketika semangat itu perlahan-lahan mulai
berkembang di Jerman. Dia lahir pada
1770, dan mulai belajar Teologi pada usia delapan belas tahun. Dia menjadi profesor di Heidelberg, pusat
Romantisisme Nasional Jerman. Hegel
menyatukan dan mengembangkan hampir semua gagasan yang muncul ke permukaan pada
periode Romantik. Dia sangat kritis
terhadap banyak tokoh Romantik, termasuk Schelling.
Hegel mengatakan bahwa ‘ruh dunia’
adalah seluruh perkataan manusia, sebab hanya manusia yang mempunya ruh. Hegel juga mengatakan bahwa kebenaran itu
subjektif dan dengan demikian menyangkal adanya kebenaran tertinggi di atas
atau di luar akal manusia. Semua
pengetahuan adalah pengetahuan manusia, katanya.
Filsafat Hegel begitu luas
cakupannya dan berjenis-jenis.
Sesungguhnya sangat diragukan apakah kita dapat mengatakan bahwa Hegel
mempunyai filsafat sendiri.
FilsafatHegel lebih dikenal sebagai metode untuk memahami kemajuan
sejarah. Filsafat Hegel tidak
mengajarkan apa-apa pada kita tentang hakikat batiniah kehidupan, tapi ia dapat
mengajari kita untuk berpikir secara produktif.
Hegel meyakini bahwa dasar kesadaran
manusia berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, tidak ada kebenaran abadi,
tidak ada akal yang kekal. Satu-satunya
titik pasti yang dapat dijadikan pegangan bagi filsafat adalah sejarah itu
sendiri. Hegel menganggap sejarah itu
seperti sungai yang mengalir.
Pemikiran-pemikiran yang dicuci sepanjang aliran tradisi yang telah
lewat, serta kondisi-kondis material yang ada pada waktu itu, ikut berpengaruh
menentukan cara berpikir. Oleh karena
itu, kita tidak dapat menyatakan bahwa pemikiran tertentu benar selamanya. Tapi pemikiran itu bisa jadi benar dari
tempat kamu berdiri.
Hegel mengemukakan bahwa dalam
kaiitan dengan refleksi filsafat pun, akal itu dinamis, dalam kenyataannya, itu
merupakan suatu proses. Dan kebenaran
adalah proses yang sama, sebab tidak ada kriteria di luar proses sejarah itu
sendiri yang dapat menentukan apa yang paling benar atau yang paling tidak
masuk akal.
Menurut Hegel, sejarah adalah kisah
tentang ‘ruh dunia’ yang lambat laun mendekati kesadaran itu sendiri. Meskipun dunia itu selalu ada, kebudayaan
manusia dan perkembangan manusia telah membuat ruh dunia semakin sadar akan
nialinya yang hakiki. Dia menyatakan
bahwa itu merupakan realitas sejarah.
Itu bukan suatu ramalan. Siapapun yang mempelajari sejarah akan
mengatahui bahwa umat manusia telah melangkah maju menuju ‘pengetahuan diri’
dan ‘perkembangan diri’ yang semakin meningkat.
Menurut Hegel, telaah atas sejarah menunjukkan bahwa umat manusia
bergerak menuru rasionalitas dan kebebasan yang semakin besar. Meskipun ada banyak kendala, perkembangan
sejarah selalu bergerak maju. Kita
katakan bahwa sejarah itu mengandung makna tertentu.
Hegel juga berpendapat mengenai
perbedaan pria dan wanita. Menurutnya,
perbedaan antara pria dan wanita adalah seperti perbedaan antara binatang dan
tanaman. Pria menyerupai binatang
sedangkan wanita menyerupai tanaman karena perkembangannya lebih tenang dan
prinsip yang mendasarinya lebih merupakan kesatuan perasaan yang agak
kabur. Kaum wanita dididik dengan
menghirup gagasan-gagasan, bukan dengan mencari pengetahuan. Sementara pria, sebaliknya, dicapai
semata-mata melalui pikiran keras dan pengerahan usaha yang sangat besar.
Banyaknya pria pada zaman Hegel yang
menyatakan bahwa kaum wanita itu lebih rendah justru telah mempercepat
berkembangnya feminisme, sebab wanita mulai memberontak. Semakin keras para pria mengungkapkan
pendapat bahwa kaum wanita lebih rendah, semakin keras pula sangkalan yang
timbul. Jika merenungkan konsep ‘ada’,
maka kita terpaksa harus memperkenalkan konsep sebaliknya, yaitu ‘tiada’. Oleh karena itu, akal Hegel adalah logika
dinamis. Karena realitas itu ditandai
dengan adanya kebalikan, suatu gambaran tentang realitas karenanya juga
dipenuhi dengan kebalikan-kebalikannya.
Jika kaum Romantik merupakan kaum
yang individualistik, maka Hegel menekankan pentingnya keluarga, warga
masyarakat, dan negara. Menurut Hegel,
bukan individu yang menemukan dirinya, melainkan ruh dunia. Ruh dunia kembali pada dirinya sendiri dalam
tiga tahap. Pertama-tama ruh dunia sadar
akan dirinya sendiri dalam individu, atau disebut ruh subjektif. Ruh objektif muncul dalam interaksi di antara
orang-orang. Dan yang ketiga, ruh dunia
mencapai bentuk perwujudan dirinya yang tertinggi dalam ruh mutlak. Dan ruh mutlak ini adalah seni, agama, dan
filsafat. Filsafat adalah bentuk
pengetahuan tertinggi sebab dalam filsafat, ruh dunia memancarkan pengaruhnya
sendiri pada sejarah. Jadi, dapat
dikatakan bahwa filsafat adalah cermin ruh dunia.
Kierkegaard
Saat Alberto hendak menyampaikan pelajaran
selanjutnya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Dia adalah seorang gadis bernama Alice. Berasal dari Negeri Ajaib. Dia memberikan dua botol minuma kepada
Sophie. Salah satu botol bertuliskan
‘MINUM AKU’ dan satu lagi bertuliskan ‘MINUM AKU JUGA’. Setelah Alice pergi, Sophie pun mencoba minum
dari botol pertama. Saat itu, semua yang
dilihat Sophie menjadi seperti menyatu.
Dia merasa seakan-akan semuanya menjadi satu pikiran.
Selanjutnya Sophie minum dari botol
kedua. Mendadak, pengaruh dari botol
yang pertama hilang dan segala sesuatu kembali pada keadaan semula. Tetapi itu hanya berlangsung sesaat. Karena kemudian Sophie merasakan sgala
sesuatu menjadi aneh lagi. Dia melihat
Alberto seperti sosok makhluk dari planet lain.
Suara Alberto pun berubah menjadi lucu sehingga Sophie tidak dapat
menahan tawa. Dia kemudian meminum
seedikit lagi isi botol pertama, dan semuanya kembali normal. Alberto mulai meneruskan pelajarannya.
Soren Kierkegaard lahir pada tahun
1813. Dia mulai mempelajari teologi pada
usia tujuh belas tahun, tetapi dia justru semakin asyik dengan
pertanyaan-pertanyaan filosofis. Ketika
berusia dua pulkuh tahun, dia mengambil gelar masternya dengan disertasi
‘Mengenai Konsep Ironi’. Dalam karya
ini, dia benar-benar bergelut dengan ironi Romantik dan permainan kaum Romantik
yang tidak terikat ilusi.
Pada tahun 1814, setelah memutuskan
pertunangannya dan dianggap sebagai musuh masyarakat, Kierkegaard pergi ke
Berlin untuk menghadiri kuliah Schelling.
Pada saat itu di Berrlin, gagasan-gagasan Hegel sangat terpengaruh dan
digunakan sebagai semacam penjelasan serbaguna untuk segala macam
pertanyaan. Kierkegaard mengemukakan
bahwa jenis kebenaran objektif yang menjadi keasyikan Hegelisme sama sekali
tidak relevan dengan kehidupan pribadi seorang individu. Kierkegaard menganggap Hegel telah lupa bahwa
dia adalah seorang manusia.
Dia juga mengatakan bahwa kebenaran
itu subjektif. Maksudnya,
kebenaran-kebenaran yang benar-benar penting itu bersifat pribadi. Jadi, kita harus membedakan antara pertanyaan
filosofis apakah Tuhan itu ada dan hubungan individu itu dengan pertanyaan yang
sama, suatu situasi di mana setiap manusia benar-benar sendirian. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini hanya dapat
didekati melalui iman. Hal-hal yang
dapat kita ketahui melalui akal, atau pengetahuan, menurut Kierkegaard sama
sekali tidak penting karena hal itu tidak ada hubungannya dengan keberadaan
setiap manusia.
Iman adalah faktor terpenting dalam
masalah keagamaan. Kierkegaard pernah
menulis jika dirinya mampu menangkap Tuhan secara objektif, dia tidak akan
percaya, tetapi justru karena dia tidak dapat melakukan inilah, maka dia harus
percaya. Dia percaya bahwa untuk menjaga
iman agar tetap lestari, maka dia harus berpegang teguh pada ketidakpastian
objektif.
Konsep-konspe Kierkegaard dirumuskan
sebagai suatu kritik terhadap tradisi filsafat pada umumnya, dan terhadap Hegel
khususnya. Selain itu, Kierkegaard
percaya bahwa ada tiga bentuk kehidupan yang dia sebut tahap. Ada tahap estetika, tahap etika, dan tahap
religius.
Orang yang hidup pada tahap estetika
hidup untuk saat ini dan menangkap setiap kesempatan untuk menikmatinya. Yang indah, memuaskan, atau menyenangkan
adalah hal yang baik. Orang ini hidup
sepenuhnya di dunia indra, dan menjadi budak nafsu dan perasaannya
sendiri. Orang-orang ini menganggap
segala yang membosankan dan tidak menarik itu buruk. Mereka yang hidup pada tahap estetika mudah
mengalami kegelisahan, ketakutan, atau perasaan hampa. Tetapi, jika itu terjadi, maka akan muncul
harapan. Menurut Kierkegaard,
kegelisahan itu nyaris positif. Hal itu
akan membuat sesorang memilih untuk melompat ke tahapan yang lebih tinggi.
Tahap kedua, yaitu tahap etika,
dicirikan dengan kesungguhan dan kemantapan dalam bertindak menyangkut
pikihan-pilihan moral. Yang penting
bukanlah apa yang kamu pikir itu benar atau salah. Yang penting adalah bahwa kamu memilih untuk
mempunyai pendapat mengenai apa yang benar atau salah. Namun, hidup dalam tahapan ini memang tidak
menyenangkan. Banyak orang merasa bosan
apabila menjalani tahap ini, sehingga mereka kembali ke tahap estetika.
Tapi, sebagian orang bukan kembali
tetapi melompat ke tahap religius.
Mereka memilih ian daripada kenikmatan estetika dan seruan akal. Dan menurut Kierkegaard, lompatan itu adalah
satu-satunya jalan menuju pengampunan.
Marx
Hilde teus membaca hadiah dari
ayahnya sambil menunggu ayahnya pulang.
Dia memikirkan sebuah rencana.
Ayahnya akan mendarat di Copenhagen terlebih dahulu sebelum menuju ke
Lillesand. Dia meminta Anne, yang
tinggal di Copenhagen untuk membantunya menjalankan rencana. Setelah menceritakan segalanya kepada Anne,
Hilde pun melanjutkan membaca.
Sophie mulai merencanakan pesta
taman filsafatnya dengan Joanna. Setelah
itu, Alberto menelepon dan meminta Sophie kembali ke gubuk untuk menyelesaikan
pelajaran filsafatnya. Di hutan menuju
ke gubuk, Sophie bertemu dengan tokoh-tokoh dongeng. Ada Scrooge pelit dan gadis korek api. Sophie membeli korek api dari gadis itu
sebesar satu crown. Kemudian Sophie
meminta Scrooge untuk memberikan makanan pada gadis korek api, tetapi dia tidak
bersedia. Akhirnya gadis korek api marah
dan membakar hutan. Mereka berdua pun
lenyap.
Sesampainya di gubuk, dia
menceritakan pengalamannya di hutan pada Alberto. Kemudia, Alberto langsung melanjutkan
pelajarannya. Kali ini mereka membahas
tentang Karl Marx. Dia bukan hanya
seorang filosof, melainkan juga seorang ahli sejarah, sosiologi, dan ekonomi.
Marx bukan seorang filosof
materialis. Tetapi dia beranggapan bahwa
cara kita berpikir sebagian besar ditentukan oleh faktor-faktor material dalam
masyarakat. Faktor-faktor material
semacam itu jelas sangat menentukan perkembangan sejarah. Jika Hegel menyebut kekuatan yang menggerakan
sejarah itu ruh dunia atau akal dunia, Marx sebaliknya. Dia ingin membuktikan bahwa perubahan-perubahan
material itulah yang memengaruhi sejarah.
Perubahan material menciptakan hubungan-hubungan ruhaniah yang
baru. Marx secara khusus menekankan
bahwa kekuatan ekonomi dalam masyarakatlah yang menciptakan perubahan sehingga
menggerakan sejarah ke depan.
Marx menyebut hubungan material,
ekonomi dan sosial ini sebagai dasar masyarakat. Cara masyarakat berpikir, jenis lembaga
politik yang ada, hukum yang dipunyai, dan apa yang terdapat dalam agama, moral, seni,
filsafat, dan ilmu pengetahuan adalah
suprastruktur masyarakat. Marx percaya
bahwa hubungan material mendukung segala sesuatu dengan pemikiran dan gagasan
dalam masyarakat. Suprastruktur
masyarakat itu sesungguhnya merupakan cerminan dasar masyarakat tersebut.
Marx menekankan lebih jauh bahwa terutama
kelas masyarakat penguasalah yang menentukan norma-norma mengenai yang benar
dan yang salah. Marx memahami bahwa
kondisi dalam suprastruktur masyarakat mungkin memiliki pengaruh interaktif
terhadap dasar masyarakat, tapi dia menyangkal bahwa suprastruktur masyarakat
mempunyai sejarah yang mandiri. Apa yang
mendorong perkembangan sejarah telah ditentukan sebelumnya oleh
perubahan-perubahan di dalam masyarakat.
Sebelum menjadi komunis, Marx sibuk
memerhatikan apa yang terjadi pada manusia ketika dia bekerja. Menuut Marx, bagaimana kita bekerja
memengaruhi kesadaran kita, tetapi kesadaran kita juga memengaruhi cara kita
bekerja. Itu adalah hal yang juga pernah
dianalisis oleh Hegel. Jika manusia
merubah alam, dia sendiri ikut berubah.
Atau, ketika manusia bekerja, dia berinteraksi dengan alam dan
mengubahnya. Tapi dalam proses itu, alam
juga berinteraksi dengan manusia dan mengubah kesadarannya. Jadi, cara kita bekerja memengaruhi
kesadaran, tapi kesadaran kita juga memengaruhi cara kerja kita.
Marx juga mengecam metode produksi
kapitalis. Di bawah sistem kapitalis,
pekerja bekerja untuk orang lain. Oleh
karena itu, pekerjaannya merupakan sesuatu yang ada di luar dirinya, atau
sesuatu yang tidak dimilikinya. Pekerja
menjadi asing dengan pekerjaannya dan dengan dirinya sendiri. Dia kehilangan sentuhan dengan realitasnya
senidiri. Dalam masyarakat kapitalis,
pekerjaan diatur dengan cara sedemikian rupa sehingga pekerja sebenarnya
menjadi budak bagi kelas sosial yang lain.
Jadi, pekerja menyerahkan tenaga kerja dan seluruh kehidupannya kepada
kaum borjuis.
Hal itu menyulut kemarahan
Marx. Maka dia menerbitkan Communist Manifesto pada tahun 1848. Dia menyebutkan bahwa hantu komunisme sedang
menghantui Eropa. Dan kalimat itu
terbukti dapat menakuti kaum borjuis.
Warga komunis menyatakan bahwa tujuan mereka hanya dapat dicapai dengan
menghancurkan seluruh kondisi sosial yang ada.
Biarkan kelompok penguasa gemetar melihat revolusi Komunis. Mereka ingin seluruh buruh bersatu.
Marxisme mendorong timbulnya
pemberontakan-pemberontakan besar. Tak
pelak lagi bahwa sosialisme telah banyak berhasil memerangi masyarakat yang
tidak manusiawi. Setelah Marx, gerakan
sosialis terbagi ke dalam dua aliran utama, Demokrasi Sosial dan
Leninisme. Demokrasi sosial mengambil
jalan damai, sedangkan Leninisme tetap mempertahankan kepercayaan Marx bahwa
revolusi merupakan satu-satunya jalan memerangi masyarakat kelas lama. Tetapi kedua aliran itu sama-sama melawan
kesengsaraan dan penindasan.
Darwin
Saat hendak melanjtkan pelajarannya,
tiba-tiba seseorang mengetuk pintu gubuk.
Dia mengaku sebagai Nuh dan memberi Sophie gambar binatang-binatang yang
selamat, lalu pergi lagi. Dan kali ini
Alberto mulai bercerita tentang aliran naturalistik dari pertengahan abad
kesembilan belas hingga masa kita sendiri.
Naturalistik adalah pahamyang tidak menerima realitas lain selain alam
dan dunia indra. Para filosof yang
beraliran naturalistik adalah Marx, Darwin, dan Freud.
Marx mengungkapkan bahwa
ideologi-ideologi manusia merupakan prosuk dasar masyarakat. Darwin mengatakan bahwa manusia merupakan
hasil suatu evolusi biologis yang berlangsung lambat. Dan Freud menelaah mengenai bawah sadar dan
mengungkapkan bahwa tindakan-tindakan manusia sering merupakan akibat desakan
dan insting ‘hewaniah’. Dan kali ini,
Alberto akan menjelaskan mengenai Darwin.
Charles Darwin adalah seorang ahli
biologi dan ilmuwan alam. Darwin yang
sedari kecil tertarik pada alam, mendapat kesempatan untuk berlayar dan
menyelidiki panta-pantai selatan di Amerika Selatan. Darwin mendapatkan banyak pelajaran dari
hasil pelayarannya. Dia kemudian
menciptakan suatu karya yang berjudul The Origin of Species. Dalam buku itu dia menuliskan dua teori
utama. Yang pertama dia menyatakan bahwa
semua bentuk tanaman dan binatang diturunkan dari bentuk-bentuk yang telah ada
sebelumnya yang lebih primitif, melalui sebuah evolusi biologi. Yang kedua, menurut Darwin, evolusi merupakan
hasil seleksi alam.
Hingga saat ini, kita telah melihat
salah satu argumen Darwin bagi evolusi biologis, yaitu simpanan fosil yang
berlapis-lapis di dalam berbagai lapisan batuan, dan penyebaran geografis dari
spesies-spesies makhluk hidup. Darwin
juga menjelaskan cara terjadinya evolusi dikarenakan adanya seleksi alam dalam
perjuangan mempertahankan kehidupan, di mana mereka yang paling mampu
menyesuaikan diri dengan lingkunganlah yang akan bertahan dan melestarikan
jenisnya. Darwin lebih jauh mengemukakan
bahwa perjuangan untuk bertahan hidup yang paling berat sering kalo terjadi di
antara spesies-spesies yang paling mirip satu sama lain. Mereka harus berjuang mendapatkan makanan
yang sama.
Sama halnya dengan manusia. Walaupun hanya ada satu jenis manusia di
seluruh dunia, namun kemampuan manusia untuk bertahan hidup berbeda-beda. Contohnya dapat dilihat dari warna kulit. Pendapat Darwin itu banyak ditentang terutama
oleh Gereja. Mereka menyebut bahwa
Darwin telah menghilangkan keberadaan Tuhan untuk menciptakan dalam teorinya.
Pada tahun 1871, Darwin lewat
bukunya The Descent of Man
mengemukakan teori bahwa manusia dan kera antropoid pada suatu masa pasti telah
berkembang dari nenek moyang yang sama.
Inti teori Darwin sebenarnya adalah variasi-variasa acak yang pada
akhirnya melahirkan Manusia. Untuk
menjawab pertanyaan bagaimana variasi-variasi itu muncul, teori Darwin
dilengkapi dengan neo-Darwinisme yang berbunyi bahwa seluruh kehidupan dan
seluruh reproduksi pada dasarnya adalah pembagian sel. Namun terkadang dalam prosesnya, sering
terjadi kesalahan-kesalahan kecil yang membuat sel tersebut tidak persis sama
dengan sel induknya.
Yang jadi permasalahannya adalah
dari mana asalnya sel primal ini? Darwin
menjawab bahwa sel hidup pertama mungkin terbentuk dari materi anorganik yang
kemudian menpunyai kemampuan luar biasa untuk membagi dirinya sendiri menjadi
dua bagian yang identik. Dari situlah
proses evolusi dimulai. Pelajaran ini
benar-benar membuat Sophie berpikir betapa anehnya bahwa dia dapat hidup
sekarang, dan dia hanya akan menjalani kehidupan ini sekali dan tidak akan
pernah hidup lagi.
Kemudian Sophie berseru “Apa gunanya
usaha kreatif yang tiada habis-habisnya, jika, dengan sekali renggut, segalanya
berakhir?” Alberto langsung menanggapi
kata-kata Sophie dengan mengatakan bahwa kata-kata itu berasal dari Setan.
Freud
Kemudian Alberlto melanjutkan dengan
pembahasan tentang Sigmund Freud, yang dapat digambarkan sebagai filosof
kebudayaan. Dia mempelajari mengenai
psikoanalisis, yakni suatu penggambaran pikiran manusia secara umum serta
terapi untuk penyakit saraf dan mental.
Freud memiliki pendapat bahwa terjadi ketegangan terus menerus antara
manusia dengan lingkungannya. Terutama
antara dorongan-dorongan dan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Tidak berlebihan jika dikatakan
Freud menemukan dorongan hati manusia.
Dorongan hati manusia adalah tindakan-tindakan yang selalu dituntun oleh
akal. Manusia bukan benar-benar makhluk
rasional sebagaimana anggapan para rasionalis.
Impuls-impuls irasional sering menentukan apa yang kita pikirkan.
Sejak lahir sampai dewasa kita
membawa serta prinsip kesenangan atau id
dalam diri kita agar kita mempu belajar untuk mengatur keinginan-keinginan kita
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kita.
Kita mengembangkan ego yang memounyai fungsi pengatur.
Kemudian Freud mengemukakan unsur
lainnya dalam pikiran manusia, yaitu superego. Hati nurani adalah komponen superego. Freud menyatakan bahwa superego
memberitahukan pada kita ketika keinginan kita sendri jelek atatu tidak pantas.
Setelah bertahun-tahun menangani pasien,
Freud akhirnya dapat menyimpulkan bahwa kesadaran hanya mengisi sebagian kecil
pikiran manusia. Di bawah ambang batas
kesadaran ada lubuk hati atau bawah sadar.
Pikiran bawah sadar biasanya
adalah hal-hal yang berusaha kita lupakan karena mungkin hal tersebut tidak
menyenangkan, tidak pantas, atau menjijikan.
Namun bisa jadi kita secara tidak sengaja mengatakan hal yang sebenarnya
telah kita sembunyikan di alam bawah sadar kita.
Freud juga membuktikan bahwa ada
bakat seni dalam diri setiap orang.
Sebuah impan, bagaimanapun adalah sebuah karya seni yang kecil, dan ada
mimpi-mimpi baru setiap malam.
Zaman Kita Sekarang
Sepulang dari gubuk, Sophie memanjta
pohon dan bernyanyi di situ, berusaha menarik perhatian Sang Mayor. Namun ketika dia tidak bisa turun, datanglah
seekor angsa yang kemudian menawarkan dirinya untuk membantu Sophie. Awalnya Sophie rasa angsa itu terlalu kecil
untuk bisa menolong Sohie, Tetapi
tiba-tiba Sophie berubah menjadi makhluk kecil dan naik di punggung angsa
itu. Sangat aneh. Keesokan harinya, ia berjanji untuk bertemu
dengan Alberto di sebuah kafe di kota untuk membicarakan tentang abad sekarang.
Kata Alberto, pada abad kita
sekarang ini banyak bermunculan gerakan-gerakan filsafat ke segala arah. Salah satunya adalah eksistensialisme. Ini adalah
istilah kolekttif untuk beberapa aliran filsafat yang mengambil situasi
eksistensial manusia sebagai titik tolak.
Filosof yang sangat penting dan mempunyai pengaruh besar pada abad kedua
puluh adalah Friedrich Nietzsche dari Jerman.
Dia berusaha menjalankan suatu ‘revolusi dari seluruh nilai’, sehingga
daya hidup orang yang terkuat tidak dirintangi oleh yang lemah. Menurut Nietzsche, agama Kristen maupun
filsafat tradisional telah meninggalkan dunia nyata dan menunjuk ke surga atau
dunia gagasan. Jujurlah pada dunia,
katanya. Jangan dengarkan mereka yang
menawarkan padamu harapan-harapan adialamiah.
Tokoh yang terpengaruh oleh
Nietzsche adalah Jean-Paul Sartre. Dia
mengatakan bahwa eksistensialisme adalah humanisme. Maksudnya, para eksistensialis berangkat dari
ketiadaan menuju kemanusiaan itu sendiri.
Humanisme yang diacunya mengambil pandangan yang jauh lebih suram
tentang situasi manusia daripada humanisme yang ditemui dalam Renaisans.
Eksistensi tidak berarti sama dengan
hidup. Manusia adalah satu-satunya
makhluk hidup yang sadar akan eksistensinya sendiri. Maka, keberadaan manusia tidak sama dengan
keberadaan benda-benda. Sartre
mengatakan bahwa eksistensi manusia mendahului dirinya. Kenyataan bahwa aku ada mendahului apakah aku
ini. Eksistensi mendahului esensi. Dengan esensi yang dimaksudkan adalah isi
atau hakikat atau keberadaan dari sesuatu.
Sartre percaya bahwa manusia tidak
memiliki hakikat kekal. Karena itulah
tidak ada gunanya mencari makna dari kehidupan pada umumnya. Kita harus memutuskan sendiri bahaimana cara
kita hidup. Manusia tidak poleh sekali
pun melepaskan tanggung jawab terhadap tindakan-tindakannya. Sartre percaya bahwa kehidupan memiliki arti,
tidak bisa tidak. Tapi kita sendirilah
yang harus menciptakan arti ini dalam kehidupan kita. Eksis berarti menciptakan kehidupan kita
sendiri.
Filsafat eksistensial memiliki makna
yang sangat penting bagi banyak orang di seluruh dunia. Akarnya merambah jauh ke dalam sejarah
melalui Kierkegaard dan kembali ke Socrates.
Abad kedua puluh juga menyaksikan perkembangan dan pembaruan
aliran-aliran filsafat lain. Salah satu
aliran semaccam itu adalah Neo-Theorisme,
yaitu gagasan-gagasan yang termasuk dalam tradisi Thomas Aquinas. Yang lainyya adalah yang disebut filsafat analitis atau empirisisme logis, yang akarnya tertanam
pada ajaran Hume dan empirisisme Inggris, dan bahkan pada logika
Aristoteles. Selain itu, abad kedua
puluh juga dipengaruhi oleh apa yang mungkin disebut Neo-Marxsisme.
Sophie dan Alberto keluar dari kafe
dan berjalan di kota. Pertama, Alberto
menunjukkan sebuah toko barang elektronik dan ia menyebutnya abad kedua
puluh. Perkembangan teknologi terjadi
sangat pesat pada abad ini. Kemudian
mereka pergi ke toko buku dan melihat beberapa buku filsafat abad kedua puluh
yang menurut Alberto isinya adalah omong kosong. Sebelum berpisah, Alberto meminta Sophie
untuk membeli sebuah buku yang berjudul Dunia Sophie.
Pesta Taman
Hari itu, akhirnya pesta taman
filsafat yang telah direncanakan Sophie digelar. Para tamu mulai berdatangan. Sebagian besar adalah kawan Sophie. Lalu ayah dan ibu Joanna. Semuanya membawa kado. Dan tamu yang datang terakhir adalah
Alberto. Dia menyalakan kembang api dan
kemudian duduk di antara Sophie dan ibunya.
Setelah para tamu menyantap makanan, Alberto mulai berpidato.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya dia
dan Sophie telah mempelajari filsafat dengan cukup dalam. Alberto juga menjelaskan mengenai Hilde dan
sang Mayor. Dia menyebut bahwa ayah
Hilde telah menulis sebuah cerita tentang Sophie dan dirinya. Semua tamu merasa heran. Alberto melanjuutkan bahwa sebenarnya
eksistensi mereka hanyalah semacam hiburan ulang tahun bagi Hilde. Jadi, mereka semua telah diciptakan sebagai
suatu kerangka pendidikan filsafat untuk putri sang mayor. Jadi, semua yang ada disitu adalah benda yang
sama sekali tidak berharga.
Kemudian dia mngatakan bahwa dia dan
Sophie akan meninggalkan pesta ini. Ibu
Sophie sangat sedih mendengarnya. Namun
karena yakin Sophie akan bahagia bila pergi bersama Alberto, maka ibu Sophie
mengizinkannya. Sophie dan Alberto pun
meninggalkan pesta saat semua perhatian tertuju pada mobil ayah Joanna yang
menabrak pohon.
Melodi Gabungan
Hilde mulai membuat sebuah rencana
untuk ayahnya. Dia terus menelepon
Annedi Copenhagen dan meminta bantuan dari kawan-kawannya juga. Sedangkan Sophie dan Alberto, mereka telah
tiba di Oslo. Tetapi orang-orang tidak
dapat melihat dan mendengar mereka.
Alberto menjelaskan bahwa mereka hanyalah bayang-bayang. Mereka hanya mampu berinteraksi dengan
orang-orang yang juga bayang-bayang atau bukan manusia sungguhan.
Mereka harus bergegas sebelum ayah Hilde
sampai. Mereka mengendarai mobil, yang
juga bayang-bayang dan mulai mencari jalan pintas. Sementara itu, ayah Hilde telah sampai di
bandara di Copenhagen. Ketika dia sedang
berjalan-jalan, dia mendengar panggilan untuknya dari pengeras suara. Di meja informasi, petugas bandara memberikan
surat untung mayor Albert. Itu dari
Hilde. Albert sangat heran mengapa Hilde
bisa mengirimkan surat padanya. Kemudian dia juga menemukan surat dari Hilde di
toko Danish Food, toko alat elektronik, toko Bebas Cukai, dan di gerbang 28. Albert merasa sangat kebingungan. Dia berpikir apakah Hilde ada disini?
Sophie dan Alberto berhenti di sebuah
kafetaria bernama Cinderella. Saat
Sophie hendak membawa segelas Coke, gelas itu seakan menempel pada meja dan
tidak dapat di ambil. Alberto juga
merasakan hal yang sama. Lalu tiba-tiba
muncul seorang wanita yang dapat melihat Sophie dan Alberto. Dia mengajak Sophie dan Alberto ke bagian
belakang kafetaria. Wanita itu
mengakuberasal dari salah satu dongeng Grimm.
Di belakang kafetaria sudah banyak tokoh-tokoh dongeng berkumpul. Disanalah Alberto mendapatkan kopi dan Sophie
mendapatkan Coke. Tetapi karena mereka
sedang tergesa-gesa, maka mereka pun pergi meninggalkan kafetaria itu dan
melanjutkan perjalanan ke rumah Hilde.
Mayor Albert telah tiba di Kjevik. Tiba-tiba ada delapan atau sepuluh anak
seusia Hilde membawa tulisan yang berbunyi : Selamat Datang Ayah. Hilde sedang
menanti di taman. Ironi yang
sesungguhnya. Albert benar-benar ingin
cepat sampai ke rumah dan bertemu Hilde.
Saat dia tiba di rumah, Hilde sedang duduk di dok menantikan ayahnya. Saat itu pula Sophie dan Alberto tiba di
kediaman Hilde. Sophie duduk di sebelah
Hilde. Dia memperkenalkan dirinya. Namun Hilde tidak menghiraukannya, karena
Sophie hanyalah bayang-bayang. Saat
ayahnya tiba, Hilde berlari dan memeluk ayahnya. Sedangkan Sophie kembali ke dalam mobil
menyaksikan Hilde dan ayahnya.
Setelah makan bersama ibunya, Hilde
menyuruh ibunya untuk tidur lebih dahulu karena banyak sekali yang akan
dibicarakan Hilde dengan ayahnya.
Dentuman Besar
Ayah Hilde mulai bercerita mengenai
alam raya. Dahulu kala, kira-kira 15 miliar tahun yang lalu, semua
substansi di alam raya itu menyaru dalam satu area yang relatif kecil. Substansi itu demikian padatnya sehingga gaya
berat membuatnya sangat panas. Akhirnya,
ia menjadi begitu panas dan rapat sehinga meledak. Ledakan itu disebut Dentuman Besar.
Dentuman Besar menyebabkan semua
substansi di alam raya terlempar ke seluruh penjuru, dan karena lambat laun
menjadi dingn, ia membentuk bintang-bintang dan galaksi, planet, dan
bulan-bulan. Dan sampai saat ini alam
raya terus mengembang.
Sophie dan Alberto mendengarkan
penjelasan tetang dentuman itu dari dalam mobil. Sophie mengambil sebuah kunci inggirs, turun
dari mobil dan berjalan ke arah Hilde dan ayahnya. Sophie pun memukulkan kunci inggris itu ke
kening Hilde. Hilde merasa
kesakitan. Dia berpikir mungkin ada
serangga yang menyengarnya. Mereka
segera melupakannya dan melanjutkan perbincangan.
Albert berkata bahwa semua bindang
dan galaksi di alam raya terbuat dari substansi yang sama. Bagian-bagiannya menggumpal sebagian di sini,
sebagian di sana. Jadi semua bintang dan
galaksi memiliki asal usul yang sama.
Namun ada pertanyaan yang sangat mengganggu pikiran kita semua. Yaitu
apakah substansi bumi ini? Namun Albert
rasa kita hanya harus memahami alam raya saja.
Tanpa mengetahui dari mana asalnhya.
Sophie dan Alberto kemudian mencoba
menaiki perahu yang ada di dekat Albert dan Hilde. Awalnya mereka kesusahan mendayung. Namun akhirnya perahu itu bisa lepas dan
mulai melaju di atas teluk. Hilde merasa
kaget melihat perahu itu melaju sendiri.
Tetapi akhirnya dia menyimpulkan bahwa perahu itu memang melaju karena
ada orang lain di sekitarnya.
kurang ringkas
ReplyDelete